Bismillahirrahmannirahim,
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah" (H.R. Muslim)
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah" (H.R. Muslim)
Untuk para
istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah
memelihara, membimbing dan melindungimu dalam naungan kasih sayang dan rahmat-Nya
untuk cintanya kepada Allah SWT dan suami serta anak2. Amin.
Istri memegang
peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk
memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga.
Berikut ada
beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan
keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
1. Takwa
kepada Allah dan menjauhi maksiat. Bila engkau ingin kesengsaraannbersarang
di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan
menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau
goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.Wahai hamba Allah,
jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu.
Sesungguhnya
ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan
akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.Karena itulah, salah
seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya,
ia berkata:"Aku mohon ampun kepada Allah .... itu terjadi karena perbuatan
tanganku (kesalahanku)...."Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari
berbuat maksiat, khususnya: Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya
dengan cara yang tidak benar. Duduk di majelis ghibah dan namimah, berbuat riya
dan sum'ah, Menjelekkan dan mengejek orang lain.
Allah
berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan)
wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan"(QS. Al Hujurat:11).
Keluar menuju
pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram.
Rasulullah bersabda: "Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya
dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya"(HR. Muslim).
Membiarkan
suami dalam kemaksiatannya. Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka
wajah). Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan
yang mendesak.
2. Berupaya
mengenal dan memahami suami.
Hendaknya
engkau berupaya memahami suamimu. Apa apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya
dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama
tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah 'Azza Wajalla).
3. Ketaatan
yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya
hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda : "Seandainya aku
boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan
istri untuk sujud kepada suaminya"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan
oleh Al-Albany).
Hak suami yang
pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik
dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda : "Dua
golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari
tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali"(HR.
Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).
Ketahuilah,
engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada
Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya
pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjadi sebaik-baik wanita (dengan izin
Allah).
4. Bersikap
qanaah (merasa cukup) Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang
diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak. Maka janganlah ia menuntut
di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu.
Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu
'anhunna...
Salah seorang
dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat
kepadanya. Apakah itu ??? Ia berkata pada suaminya : "Hati-hatilah engkau wahai
suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar
namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka..."
5. Baik dalam
mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak
menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan
baik dan menyiapkan makan pada waktunya.Termasuk pengaturan yang baik adalah
istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak
berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.
6. Baik dalam
bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu
suami sebagai orang yang paling dekat dengannya. Wajib bagimu untuk menampakkan
kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas
kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat
kepada Allah semampumu.
7. Menyertai
suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau
ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan
kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu
'anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia. Kecintaan
beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama
Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan
bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang
dihadapi.
Seorangpun
tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah
merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih
hati ketika turun wahyu pada kali pertama : "Demi Allah, Allah tidak akan
menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung
orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong
setiap upaya menegakkan kebenaran".(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).
8. Bersyukur
(berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan
keutamaannya.Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau
tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan
dihatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya.
Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat
menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya
dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan
kebaikannya kepadamu.
9. Menyimpan
rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
Istri adalah tempat
rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya.
Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh
siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku,
simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan
kecuali karena maslahat yang syar'i seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada
Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
10. Kecerdasan
dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.Termasuk kesalahan adalah:
Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang
dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam
sabdanya : "Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu
mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya"(HR.
Bukhary dalam An-Nikah).
"Kaum laki-laki
itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka
wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...." (Q.S.
An Nissa 4.34)
sumber : Rumah
tangga tanpa problema, Syaikh Mazin Bin Abdul Karim Al-Farih.
-------------------------------------------------------------------
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35).
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35).
"Wahai
Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya tidak
memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Rasulullah saw bersabda,
"Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah,' kemudian Istiqamahlah."
(H.R. Muslim)
===============================================
0 Comments