Advertisement

WAKTU = NAFAS YANG TAK KEMBALI




(Abdul Malik Al-Qasim)
Waktu adalah nafas yang takkan pernah bisa kembali. Bagi orang beriman, waktu takkan dibiarkan lewat percuma, takkan ada sisa waktu kecuali untuk beribadah dan mencari pahala sebanyak-banyaknya. Sebab kita akan diminta pertanggung jawab untuk setiap detik waktu yang telah dilaluinya, nanti pada Hari Perhitungan.

Janganlah kita ikut kelompok orang yang tertipu terhadap nikmatnya waktu, dan lengah terhadap persiapan bekal untuk kehidupan abadi. Modal bagi orang Muslim dalam kehidupan dunia ini adalah kesempatan waktu yang sangat singkat, denyut-denyut jantung yang terbatas, dan hari-hari yang terus berganti. Bagi orang yang memanfaatkan kesempatan dan detik-detik waktu tersebut untuk kebajikan, maka beruntunglah ia. Tapi bagi yang menyia-nyiakannya, ia telah membuang-buang kesempatan yang tidak akan terulang selamanya.

Makna Waktu Bagi Orang Mukmin

"Dari masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya menetapi kebenaran" Qs. Al-Ashr: 1-3

Allah bersumpah dengan masa yaitu kesempatan yang tersedia untuk menggapai keberuntungan bagi orang-orang Mukmin dan kesempatan yang disia-siakan oleh orang** yang lena. Dalam perjalan waktu pula terdapat pelajaran dan suri teladan bagi orang-orang yang memiliki mata hati. yaitu AlQur'an dan Sunnah Rasulullah.
"Dan, Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan, bintang** itu ditundukkan untukmu dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar** ada tanda** kekuasaan Allah bagi kaum yang memahaminya" (Qs. An Nahl:12)
Oleh karena itu tidak ada yang lebih mahal dari pada umur yang dikaruniakan kepada manusia. Rasulullah bersabda:"Kedua kaki seorang hamba tidak akan melangkah pada hari Kiamat sehingga ia ditanya terlebih dahulu tentang empat perkara yaitu, tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya, untuk apa ia lewatkan, tentang hartanya dari aman ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan dan tentang ilmunya, untuk apa ia gunakan"

Rasulullah bersabda:" Pergunakan untuk mendapatkan keberuntungan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa matimu"

Malam demi malam bagi manusia adalah umur
bagai kendi air yang terus mengucur
menggulung usia memakan raga
air habis, kendi pun kering karenanya.
Bila kesedihan merasuk dalam pikir
Hari yang pendek terasa lama berakhir
sebaliknya, bila kebahagiaan yang ada hari yang panjang, pendek bersamanya.

Umur manusia adalah musim tanam di dunia ini dan memetik hasil tanaman itu di akherat nanti. Maka tidak layak bagi seorang Muslim membuang-buang kesempatan dan membelanjakan modal hidupnya di dalam hal-hal yang tidak berguna. Dalam hal ini Allah menyebutkan dua saat di mana manusia menyesali dirinya yaitu: Pada saat menanti ajal tiba, yaitu ketika ia sedang berada dalam keadaan akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat. Yang kedua yaitu Di akherat kelak, dimana seluruh amal diberi balasan. Di sana hanya ada dua tempat yaitu ahli sorga masuk sorga dan ahli neraka masuk neraka.

Wallahu a'lam...

Post a Comment

0 Comments