Hal
yang sederhana, yang bahkan sekilas tak penting untuk dipikirkan, ia gak sih?
tapi justru hal-hal seperti ini justru menjadi soal yang harus kita jawab
dengan tuntas, karena hal ini terlontar dari seorang anak yang masih kecil,
yang sedang berada pada masa-masa penasaran yang cukup cetar membahana, dan
tidak menutup kemungkinan pertanyaan yang ia lontarkan adalah sebuah soal yang
sulit untuk kita jelaskan, akhirnya saya mencari artikel-artikel di internet
juga, yang ada kaitannya dengan hal itu meskipun satu persatu.
Dan
Alhamdulillah saya menemukan jawabannya dari seseorang yang tidak saya kenal
tapi saya akan berterima kasih banyak padanya karena telah menuliskan hal yang
bermanfaat, namanya Erlangga Bramayudha orang Surabaya, seorang
Mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya, mungkin sekarang beliau sudah bukan
mahasiswa, semoga sukses selalu mas Erlangga, sekali lagi terimakasih dan mohon
izin untuk menshare kembali artikelnya, karena saya ingin berbagi juga dengan semua
orang tentang hal yang saya pelajari. berikut kutipan artikelnya:
Memakai
baju, celana panjang, kaus kaki, sepatu, kacamata, helm, dan sebagainya. Tiap
hari boleh dikata kita selalu memakai pakaian, baik pakaian tidur, pakaian
kerja, pakaian ibadah, maupun pakaian santai. Apa pun bentuk dan kegunaannya,
semuanya adalah pakaian. Pakaian menutupi dan melindungi kulit kita. Namun
simaklah, sebenarnya lapisan kulit tubuh kita pun melindungi diri kita layaknya
pakaian yang kita kenakan, bahkan lebih hebat dari pakaian.
Kulit
bukan hanya lapisan tipis lentur, sedikit berambut, dan berwarna putih bersih,
coklat atau hitam legam. Lebih dari itu, Allah telah menciptakan kulit kita
dengan 3 lapisan yaitu Epidermis, Dermis, dan Subkutan. Ketiganya bagaikan
pakaian berstruktur canggih yang melindungi tubuh kita.
Lapisan
epidermis adalah baju pelindung terluar yang menjaga permukaan tubuh dari
kekeringan akibat penguapan berlebihan, pencemaran, sinar matahari dan kuman
penyakit. Lapisan ini merupakan baju terluar yang langsung bersentuhan dengan
dunia luar. Ada yang berpendapat, sebagian debu yang berterbangan di dalam
rumah kita berasal dari sel-sel kulit kita yang mati dan mengelupas.
Di
bawah epidermis adalah lapisan dermis. Pada lapisan ini dapat dijumpai pembuluh
darah, saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak (sebasea). Pada setiap 1 cm
persegi kulit manusia terdapat jalinan pembuluh darah dengan panjang
keseluruhan sekitar 7 meter.
Lapisan
kulit terakhir dan terbawah adalah Subkutan, yakni lapisan jaringan tebal di
bawah dermis yang menjaga bentuk dan suhu tubuh. Pada lapisan subkutan terdapat
sel-sel lemak sebagai bantalan pelindung dari benturan keras, cadangan makanan
bagi lapisan kulit di atas dan di sekitarnya.
Selain
sebagai pembungkus lentur pelindung tubuh dari pengaruh lingkungan, kulit pun
ternyata merupakan alat tubuh terberat dan terluas. Berat keseluruhan kulit
adalah sekitar 15% berat tubuh, dan luasnya mencapai kurang lebih 1,50-1,75
meter persegi. Tebal kulit rata-rata 1-2 mm. Lapisan kulit tertebal ada di
telapak tangan dan telapak kaki, yaitu sekitar 6 mm. Ini dikarenakan bagian
inilah yang paling sering bersinggungan secara mekanis dengan permukaan
benda-benda di dunia luar, misalnya untuk memegang, menapak dan melangkah.
Pada
kulit terdapat ujung-ujung saraf bernama reseptor yang peka terhadap beberapa
jenis rangsangan, seperti panas, dingin, sakit, sentuhan dan tekanan.
Reseptor-reseptor panas dan dingin terdapat dalam dermis sedangkan reseptor
tekanan terdapat pada sel-sel lemak, yaitu pada daerah subkutan.
Reseptor-reseptor ini akan menerima rangsangan dan mengubahnya menjadi sinyal
yang dihantarkan ke otak untuk ditafsirkan. Bayangkan apabila kita tidak
dikaruniai kulit yang dipenuhi ujung saraf oleh Allah, apa jadinya tubuh kita
ini.
Misalnya saja, saat tersentuh api kita dengan cepat menjauhinya. Itulah
mengapa sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu
dirawat di rumah sakit. Hal tersebut dikarenakan adanya sel saraf bagaikan alarm
yang mengetahui adanya bahaya sehingga tubuh dapat cepat meresponnya untuk
manghindari kerusakan yang lebih parah akibat luka bakar karena panas, listrik,
atau zat kimia.
Keajaiban
lainnya dari pakaian supercanggih ciptaan Allah ini adalah kemampuannya untuk
self-healing, atau mengobati jaringannya yang terluka secara mandiri. Bahkan
apabila lukanya tidak terlalu parah, kulit mampu kembali ke bentuk semula. Mana
ada di seluruh dunia yang membuat atau menjual pakaian berperangkat otomatis
sehebat ini, yang mampu menjahit sendiri tatkala robek? Kehebatan kulit itu
dikarenakan keberadaan suatu lapisan Malphigi. Pada lapisan ini terdapat
sel-sel yang bermitosis (membelah dan memperbanyak diri) untuk menghasilkan
sel-sel kulit baru pengganti sel-sel yang telah rusak dan mati. Lapisan
Malphigi juga menambah luas permukaan kulit semasa proses pertumbuhan
berlangsung.
Kulit
juga berfungsi sebagai tempat pembuangan zat-zat sampah hasil metabolisme
(kerja biologis dan kimiawi) dalam tubuh. Zat-zat ini berupa cairan keringat.
Sebagian proses metabolisme tubuh merupakan proses pembakaran yang menghasilkan
tenaga dan panas. Panas yang dihasilkan dapat berbahaya jika kelebihannya tidak
dibuang. Cairan keringat amat membantu menyerap panas ini dan mendinginkan suhu
tubuh. Karenanya, kulit turut berperan mengatur suhu badan. Selain itu, kulit
juga mampu menyerap zat asam (oxygen) dalam kadar rendah melalui pori-pori
kulit.
Karena
penting, kulit harus dipelihara dengan baik. Darah dan getah bening selalu
memelihara keadaan kulit agar tetap kenyal dan berwarna kemerahan. Bila
persediaan darah cukup dan tubuh normal, kulit kita agak kemerah-merahan, muka
berseri-seri. Sari makanan yang diedarkan darah ke seluruh tubuh berguna
sebagai zat pemelihara kulit, sehingga kecantikan dan ketampanan dapat terjaga.
Ketersediaan darah yang cukup dan kerja pembuluh darah yang prima menjadikan
penampilan kulit tetap segar dan mulus. Memakan cukup sayuran dan buah-buahan
segar akan membantu mewujudkan hal ini.
Itulah
kulit, salah satu ciptaan Allah yang amat berharga buat kita. Kita rasakan
manfaat pentingnya, namun sering lupa bersyukur akan nikmat Allah ini.
Bersyukur bukanlah sekedar sering mandi dan rajin merawat kulit, tapi bagaimana
kita dapat semakin taat kepadaNya.
Semoga
Artikel ini bermanfaat.
Salam Silaturahim.
Manhasai
0 Comments