Berhubung
sekitar sebulan lagi kita kan menginjak bulan Ramadhan bagi umat muslim bulan
ini diwajibkan untuk berpuasa, sekitar sebulan lamanya, tapi pernahkah anda
dengar atau baca ada lho yang puasa selama empat bulan lamanya, mau tahu? atau
mau tahu banget? Yuk kita simak artikelnya,
Baca
yah biar pinter!
Kutub
selatan adalah daerah terdingin di dunia. Di wilayah ini, m usim dingin
berlangsung selama enam bulan. Mempunyai anak dalam kondisi sesulit ini
pastilah memerlukan pengorbanan yang tak terkira dari induknya. Namun, di
tempat ini hiduplah sang induk yang paling sayang dan setia di dunia: penguin.
Saat
musim berkembang biak tiba, para penguin pergi berbondong-bondong menuju ke
sebuah tempat pertemuan besar. Perjalanan ini dapat memakan waktu
berminggu-minggu. Mereka mengarungi jarak lebih dari 100 kilometer. Terkadang
mereka berenang dan di lain waktu meluncur dengan perut mereka di atas
permukaan es. Mereka menuju tempat yang sama dengan cara yang mengagumkan. Di
akhir perjalanan, secara menakjubkan mereka bertemu dengan ribuan penguin lain
di satu tempat tertentu.
Ada
satu tujuan penting di balik pertemuan ini. Tempat di mana mereka semua bertemu
ini adalah tempat untuk melahirkan anak-anak mereka. Perjalanan melelahkan ini
hanyalah awal dari pengorbanan dan kesulitan yang dihadapi penguin demi
anak-anak mereka. Kesulitan yang sebenarnya dimulai setelah sang betina
bertelur. Ini disebabkan musim dingin akan segera tiba. Suhu musim dingin dapat
turun hingga -50 °C. Selain itu, angin berkecepatan 100 km per jam menerbangkan
es dan salju.
Para
penguin betina kembali ke laut setelah bertelur, dan menyerahkan telur mereka
untuk dierami penguin jantan. Sang jantan yang setia mengambil alih tugas
merawat telur-telur tersebut. Penguin jantan membawa telur di atas kakinya dan
melindunginya dari es. Bulunya yang tebal melindungi telur dari hawa dingin.
Selain itu, jika jatuh di atas permukaan es, telur seketika akan membeku. Oleh
karenanya, penguin jantan selalu sangat berhati-hati membawa dan menghangatkan
telur.
Pengorbanan
yang mereka lakukan dalam menjaga telur tersebut sungguh di luar pemahaman
manusia. Mereka terus berdiri sepanjang waktu, tak pernah meletakkan telurnya
barang sesaat pun. Karena harus menjaga telur sepanjang waktu, para penguin
jantan tidak berkesempatan berburu. Mereka melakukannya tanpa makan selama
empat bulan, sehingga berat badan mereka pun dapat turun hingga setengah dari
semula. Terkadang jarak terdekat sumber makanan mereka adalah sejauh beberapa
hari perjalanan.
Para
penguin saling berkerumun dan merapatkan tubuh mereka satu sama lain untuk
berlindung dari angin yang dingin membekukan. Selama empat bulan musim dingin
tersebut, yang mereka lakukan hanyalah bersabar, menahan lapar dan dingin.
Di
akhir masa sulit itu, musim semi pun tiba kembali. Telur-telur telah menetas,
dan anak-anak penguin membuka mata mereka pada dunia. Karena lapisan lemak yang
akan melindungi mereka dari dingin belum terbentuk, anak-anak penguin masih
tetap berada di kaki ayahnya agar terhindar dari dingin, sembari mendapatkan
kehangatan dari tubuh sang induk.
Makanan
pertama anak penguin berasal dari susu dari tembolok ayahnya. Meskipun penguin
jantan tidak makan apa pun selama empat bulan, ia melakukan pengorbanan lain
dengan menyimpan makanan di temboloknya bagi anaknya. Di saat itulah sang
betina kembali ke daratan dari laut, setelah selama empat bulan berburu dan
menyimpan makanan di perutnya untuk anak-anaknya yang baru menetas.
Segera
setelah sang betina datang, sang jantan yang telah menahan lapar selama empat
bulan bergegas ke laut untuk mulai berburu. Segera setelah sang jantan makan,
mereka kembali ke sarang dan melanjutkan memberi makan anak-anaknya bersama
betinanya. Tak berapa lama kemudian, penguin muda tumbuh besar, dan mencapai
ukuran yang memungkinkan mereka dapat pergi dengan ayah mereka yang setia.
Demikianlah,
penguin jantan tidak makan selama empat bulan demi anak-anaknya. Ia berdiri di
atas kakinya selama itu, tak pernah meninggalkan telurnya barang sesaat pun.
Ini adalah pengorbanan yang luar biasa, yang dilakukan oleh binatang.
Di
antara manusia, ada contoh orang yang benar-benar tidak berhati nurani, yang
menelantarkan anak-anak mereka ketika dalam kesulitan.
Banyak anak-anak yang
terpaksa menjadi gelandangan di jalanan. Tetapi penguin tak pernah
menelantarkan anak-anaknya, sekalipun kondisinya amat buruk.
Mereka
yang mendukung teori evolusi dan menolak penciptaan menyatakan bahwa binatang
hanya berpikir tentang dirinya sendiri. Karenanya, mereka tidak dapat menjelaskan
bagaimana penguin rela menahan lapar selama 4 bulan dan bertahan dari dingin.
Lalu siapakah yang mengilhamkan pengorbanan diri semacam itu pada makhluk ini?
Sekali lagi, hanya ada satu jawaban atas pertanyaan tersebut.
Allahlah
yang menciptakan penguin. Allah jugalah yang mengilhamkan pengorbanan luar
biasa yang mereka lakukan.
Semoga
Bermanfaat…
Salam
Silaturahim..
Manhasai
0 Comments