Materi ajar merupakan seperangkat informasi yang menjadi isi pelajaran yang mencerminkan tujuan pembelajaran.
Bahan ajar menuntut pendidik menguasai isi pelajaran maupun strategi pengajarannya.
1)
mengidentifikasi tujuan pembelajaran (standar kompetensi),
2)
melakukan analisis pembelajaran,
3)
menganalisis peserta didik dan konteks,
4)
menulis tujuan instruksional khusus
(kompetensi dasar),
5)
mengembangkan instrument asesmen,
6)
mengembangkan strategi pembelajaran,
7)
mengembangkan dan menyeleksi materi
pembelajaran,
8)
mendesain dan melakukan evaluasi formatif,
9)
melakukan revisi, dan
10)
mendesain dan melakukan evaluasi sumatif
اللغة فى التعريف الأساسي هي شكل من تعبير
المستعمل وإتفاق عليه من مجتمع العامة لتبلغ القصد بينهم، واللغة تصير اساس
التفكير من مزاولة كما فى تعبير:"
الإنسان حيوان الناطق" أن الناس هو حيوان الناطق اي مفكر او متكلم. لفظ
ناطق بمعنى حدث والمنطق. هكذا حين من
يستعمل لغته او محدثة انما هو ايضا يتفكر وكذالك العكس.
كما هو المعروف أن اللغة العربية هي بعض
اللغات الرسمية فى منظمة الأمم المتحدة
(PBB) ،
وأن اللغة العربية واللغة الاندونسسية منتشرتان فى ربوع وطننا إندونسيا، لأن اللغة
العربية هي لغة الدين الإسلامى لجميع المسلمين ولا سيما إذا نرى أن القران الكريم
والحديث الشريف مصدران أساسيان للدين الإسلامى. وهما جاءا باللغة العربية.
وقال الله تعالى إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (يوسف:2).
إن مواصلات بين اللغة فى عصر العولمة يكون
الشكل ترجمة فحسب حيّي ، بل يجنح كلما حيويّ.
قال نيومرك : لايكون الموصلات عولمة بلا ترجمة. لانهيك من نشاط ترجمة من اللغة
العربية الى اللغة الإندونسية التى كلما يزدهر تمشّى مع تطلعه غيرة بشرية من المسلمين فى اندونسيا
لاسياما التى تناسب بخزانة الاسلام كما هو المورود فى القران الكريم والحديث
والتفسير والفقه والاخلاق والعقيدة والتصوّف ونحو ذالك.
ولكن فى جانب آخر كثير من ترجمة نص العربي
ان يوقع فى الخطاء، وهذا الوقع لأن كثيرا
من المسلمين هم لايفهمون اللغة العربية بل هي اللغة القران الكريم، والقرآن هو
كتاب دين الاسلام. وقال الله تعالى إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا
لَهُ لَحَافِظُونَ (الحجر:9).
إن تعلّم اللغة العربية، أساس من وسيلة
لحفظ القرآن الكريم، وكذالك تعلّم النحو والصرف وغيرها، فإن علم النحو مثلا هو علم
شريف وعلم وسيلة، يتوسل بها إلى شيئين مهمتين :
الأول فهم كتاب الله وسنة رسوله صلى الله
عليه وسلم فإن فهمهما يتوقف على معرفة النحو
والثانى إقامة اللسان على اللسان العربي،
الذى نزل به كلام الله عزّ وجلّ لذالك كان فهم النحو أمرا مهما جدا. وقال بعضهم :
من تبحّر فى النحو اهتدى إلى كلّ العلوم.
Pembelajaran substansinya adalah kegiatan
mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia
ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi
tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, pembelajaran
bahasa asing adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh
seorang guru agar anak didik yang ia ajari bahasa asing tertentu melakukan
kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan belajar
bahasa asing.7 Sementara itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang
telah mengalami perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Tujuan pembelajaran bahasa
Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk
menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab, sehingga memperoleh
kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek, yaitu:
a. Kemahiran Menyimak
Kemahiran menyimak
sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari
orang lain (pembicara).
b.
Kemahiran Membaca
Kemahiran membaca
merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif, menerima informasi dari
orang lain (penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca merupakan perubahan wujud
tulisan menjadi wujud makna.
c.
Kemahiran Menulis
Kemahiran menulis
merupakan kemahiran bahasa yang sifatnya yang menghasilkan atau memberikan
informasi kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi
wujud tulisan.
d.
Kemahiran Berbicara
Sedangkan kemahiran berbicara merupakan
kemahiran yang sifatnya produktif, menghasilkan atau menyampaikan informasi kepada orang lain (penyimak) di dalam bentuk bunyi
bahasa (tuturan merupakan proses perubahan wujud bunyi bahasa menjadi wujud tuturan.
Pembelajaran Bahasa Arab memiliki 3
tingkatan, diantaranya:
a.
Al-Mubtadii’n (Pemula)
Al-Mubtadii’n
(Pemula) adalah tingkatan yang paling awal dalam pembelajaran bahasa arab, dan
biasanya materi yang paling cocok untuk tingkatan ini adalah: menghafalkan
al-Mufradat, percakapan yang sederhana, dan mengarang terarah. Ini biasanya
digunakan pada level bawah karena ia mencakup kegiatan mengarang yang dimulai
dari merangkai huruf, kemudian kata dan kalimat.
b.
Al-Mutawasitiin (Menengah) Ketika siswa pada
tingkatan ini berarti dia sudah mendapatkan beberapa materi tentang bahasa
arab, dan tugas seorang guru pada saat itu adalah memberi penguatan terhadap
materi-materi yang sudah didapatkan oleh siswa, sehingga bisa mahir dalam
materi tersebut.
c.
Al-Mutaqadimiin (Mahir) Ada tingkatan ini
siswa sudah mulai mahir terhadap materi-materi berbahasa arab dan materi yang
sesuai bagi siswa yang sudah pada tingkatan ini adalah mengarang bebas. Ini biasanya digunakan pada level tingkat tinggi karena disitu
kentrampilan, kreatifitas dari seorang penulis sangat diandalkan.
Unsur Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam pembelajaran Bahasa Arab ada 3
unsur yang wajib diketahui, diantaranya:
a.
Al-Aswat (bunyi)
Dalam pembelajaran bahasa, penguasaan
terhadap bunyi menjadi sangat penting. Tujuan pembelajaran bunyi secara umum
meliputi penguasaan seluruh sistem bunyi baik dalam bentuk mengenal dan
memahami bunyi secara reseptif, maupun dalam bentuk melafalkan dan menggunakan
bunyi bahasa secara aktif produktif. Selain dalam bentuk konsonan dan vokal,
sistem bunyi meliputi tinggi rendahnya suara (al-Thul), tekanan kata dan
kalimat (al-Nabr), intonasi (al- Tanghim), dan sebagainya.
b.
Al-Mufradat (Kosa
Kata)
Penyampaian pesan bahasa menuntut
penggunanya untuk bias memilih kosakata yang tepat dan sesuai agar dapat mengungkapkan makna yang dikehendaki. Pemahaman yang
tepat terhadap pesan yang disampaikan melalui bahasa banyak ditentukan oleh pemahaman
danpenggunaan yang tepat terhadap kosakata yang digunakan dalam
percakapan tersebut.
c.
Al-Qawa’id (Tata
Bahasa)
Al-Qawa’id merupakan salah satu komponen
bahasa yang penting dan tidak terpisahkan berkaitan dengan penataan kata dalam
merangkai kata-kata. Selain itu, tata bahasa juga berkaitan dengan perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Tujuan
pembelajaran tata bahasa secara garis besar meliputi pemahaman dan penggunaan pembentukan kata, frasa dan kalimat.
Pengembangan Bahan
Ajar
Dalam hal ini menurut Kemp (1977:44) materi pelajaran merupakan
gabungan antara pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan
(langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor sikap. Kemp
membedakan knowledge, skills, and attitude. Disisi lain, Merril (1977:27)
membedakan isi (materi) pelajaran menjadi empat macam, yaitu: fact, concept,
procedure, and principle.
Dengan demikian, bahan ajar bahasa arab adalah materi pelajaran
bahasa arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan
faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Sedangkan pentingnya bahan ajar dalam proses belajar mengajar sudah
dapat dipastikan sangat penting, karena itu berikut ini akan dijelaskan tentang
manfaat bahan ajar. Bahan ajar menduduki posisi yang penting dalam proses
pembelajaran baik bagi guru maupun siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam
meningkatkan efektifitas pembelajaran tanpa adanya bahan ajar. Begitu pula
halnya siswa, tanpa bahan ajar akan menemui hambatan untuk menyesuaikan diri
dalam pembelajaran, apalagi jika guru menyampaikan dan mengemukakan materi
dengan cepat dan kurang jelas. Murid dapat kehilangan arah dan jejak, sehingga
tidak mampu mencerna dan menelusuri kembali apa yang telah diajarkan oleh guru.
Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Buku Ajar
Bahasa Arab
Sebelum melakukan
pengembangan, ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan, agar buku ajar yang
dihasilkan dapat memenuhi kriteria buku ajar yang baik. Berikut ini hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan buku ajar bahasa Arab:
1. Isi Buku Ajar (al-Madmun)
Isi bahan ajar
seyogyanya berdasarkan konsep dan teori pembelajaran bahasa Arab, perkembangan
mutakhir, dan hasil penelitian empiris yang dilakukan dalam bidang ilmu bahasa
Arab.
2. Ketepatan Cakupan
Ketepatan cakupan
berkaitan dengan isi bahan ajar dari sisi keluasan dan kedalaman isi materi
serta keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu bahasa Arab. Kedalaman dan
keluasan isi bahan ajar sangat menentukan kadar bahan ajar yang akan
dikembangkan bagi siswa sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan yang
sedang ditempuh. Adapun acuan utama dalam penentuan kedalaman dan keluasan isi
bahan ajar adalah kurikulum dan silabus.
3. Ketercernaan Materi
Ketercernaan
bahan ajar berkenaan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami dan
dimengerti oleh siswa sebagai pengguna. Sedikitnya terdapat enam hal yang
mendukung tingkat ketercernaan bahan ajar sebagaimana dikemukakan berikut ini:
a. Pemaparan yang logis
Pemaparan bahan ajar secara logis akan memudahkan siswa untuk
memahami bahan ajar, dan dapat segera mengaitkan dengan informasi yang telah
dikuasai sebelumnya serta mengenalkan pola pikir dan penalaran yang sistematis
kepada siswa.
b. Penyajian materi yang
runtut
Bahan ajar yang
disajikan secara sistematis dan tidak meloncat-loncat mempermudah siswa dalam
belajar dan membiasakan siswa untuk berpikir secara runtut.
c. Ada contoh dan
ilustrasi yang memudahkan pemahaman
Penyajian topik
atau konsep yang bersifat abstrak dalam bahan ajar memerlukan contoh dan
ilustrasi untuk membantu dan mempermudah pemahaman siswa.
d. Alat bantu yang
memudahkan
Untuk membantu dan mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami
bahan ajar, maka perlu menggunakan alat bantu.
e. Format yang tertib
dan konsisten
Bahan ajar yang disajikan dengan tertib dan konsisten akan membantu
dan mempermudah siswa untuk mengenali, mengingat dan mempelajari bahan ajar
tersebut.
f. Penjelasan tentang
relevansi dan manfaat bahan ajar
Jika siswa mampu
memahami peran bahan ajar dalam pembelajaran, maka siswa akan mempelajari bahan
ajar tersebut sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.
4. Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa
dalam pengembangan bahan ajar berkaitan dengan pemilihan ragam bahasa,
pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif dan penyusunan paragraf yang
bermakna. Bahasa Arab yang digunakan dalam bahan ajar adalah bahasa Arab Fushha
atau bahasa komunikatif yang luges dan luwes.
5. Perwajahan atau
Pengemasan
Perwajahan atau
pengemasan dalam bahan ajar berhubungan dengan penataan letak informasi dalam
satu halaman cetak dan pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia. Dalam hal
ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:
a. Narasi atau teks
yang terlalu padat dalam satu halaman membuat siswa lelah dan jenuh membacanya.
b. Bagian kosong (white
space) dari satu halaman sangat diperlukan untuk mendorong dan memotivasi siswa
mencoret-coret bagian kosong tersebut dengan rangkuman atau catatan yang dibuat
siswa sendiri.
c. Memadukan grafik,
poin, dan kalimat-kalimat pendek.
d. Menggunakan paragraf
yang tidak rata pada pinggir kanan, sehingga lebih mudah dibaca.
e. Menggunakan grafik atau
gambar hanya untuk tujuan tertentu.
f. Menggunakan sistem
penomoran yang benar dan konsisten untuk seluruh bagian bahan ajar.
g. Menggunakan variasi
dan aksentuasi jenis dan ukuran huruf yang menarik perhatian.
h. Menggunakan alat bantu
yang dapat ditempatkan pada bagian pendahuluan, uraian per topik, atau pada
bagian akhir, sehingga bahan ajar dapat dipelajari sendiri oleh siswa.
6. Ilutrasi
Ilustrasi dimanfaatkan untuk membuat bahan ajar
menarik, memotivasi, komunikatif, membantu retensi dan pemahaman siswa terhadap
isi pesan. Dalam hal ini ilustrasi dapat dilakukan dengan menggunakan tabel,
diagram, grafik, kartun, foto, gambar, sketsa, simbol dan skema.
7. Kelengkapan Komponen
Kelengkapan
komponen berkaitan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi sebagai
komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.
Komponen utama berisi informasi atau topik utama yang ingin disampaikan kepada
siswa atau harus dikuasai siswa. Komponen pelengkap berupa informasi atau topik
tambahan yang terintegrasi dengan bahan ajar utama, atau informasi atau topik
pengayaan wawasan siswa. Komponen evaluasi hasil belajar terdiri dari perangkat
soal atau butir tes atau alat evaluasi hasil belajar non tes yang dapat
digunakan untuk tes formatif siswa selama proses pembelajaran bahasa Arab dan
tes sumatif siswa pada akhir semester.
0 Comments